Berita Metropolitan – Pejabat militer Pentagon Amerika Serikat(AS), Mayjen William Hix menyatakan bahwa dalam membuat senjata canggih akan terus mempercepat situasi perang. Rusia dan Tiongkok sama seperti halnya Korea Utara yang meningkatkan kekuatan nuklirnya dalam jumlah besar.
Ia mengamati kekuatan militer Tiongkok dan Rusia dimana negara tersebut semakin hari meningkatkan jumlah armada tempurnya yang diduga akan digunakan untuk Perang Dunia 3.
"Konflik konvesional di masa depan akan sangat mematikan serta cepat, dan kita tidak memiliki stopwatch. Kecepatan di mana mesin dapat membuat keputusan di masa depan akan menantang kemampuan kita untuk mengatasinya, menuntut hubungan baru antara manusia dan mesin," ujarnya.
Menurutnya, pesatnya jumlah armada militer Tiongkok dan Rusia semakin akan berdampak buruk. Untuk itu pihak Gedung Putih akan mempersiapkan diri dalam skala konvensional untuk menampilkan pasukan besar Amerika Serikat.
Kemudian, penyampaian yang diungkapkan oleh Letjen Joseph Anderson, petinggi militer AS membuat dunia tercengang. Pasalnya, ancaman tersebut akan menjadi sebuah ajang perang modern yang bertindak agresif dalam persaingan militer.
Sedangkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mark Milley mengatakan ancaman itu hampir pasti dan tentara AS harus bersedia untuk terlibat dalam perang cyber dan siap untuk bertarung di perkotaan yang kompleks.