Penulis : Firman
Jumat 07 Oktober 2016
Tidak hanya kaum laki-laki, di pintu masuk ke area padepokan itu juga di dominasi ibu-ibu bahkan sambil menggendong anak kecil. Tampak ibu-ibu tak menghiraukan imbauan dari polisi yang memakai pengeras suara.
Ratusan mungkin hingga ribuan warga ini, silih berganti terus berdatangan untuk melihat padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Bahkan, warga ini sering kali menerebos tanda peringatan masuk yang dipasang polisi, karena disekitar TKP masih dalam proses penyidikan. Dan di sekitar rumah utama Dimas Kanjeng, masih ramai dari petugas polisi serta para pengikutnya.
Meski polisi bertindak tegas dengan mengusir warga dari dalam TKP, namun lagi-lagi warga tetap saja membadel untuk melihat dari dekat padepokan.
"Ingin melihat rumah Kanjeng Dimas, dan para pengikutnya, karena saya penasaran ingin tahu. Baru kali ini saya melihat ke sini, malah dilarang masuk,"ujar Siti, salah sati warga asal Pasuruan yang berkunjung ke padepokan, Jumat (7/10/2016) sore.
Senada dikatakan Mimin, kalau dirinya ingin tahu prsis melihat rumah Dimas Kanjeng. Apa lagi melihat pemberitaan di telivisi yang semakin heboh saja.
"Berita di televisi, online dan koran semakin heboh soalnya. Makanya meski jauh-jauh, saya dan keluarga ingin tahu yang sebenarnya seperti apa,"kata perempuan asal Situbondo ini.
Sudah dua pekan ini, padepokan Dimas Kanjeng selalu ramai dikunjungi warga dan menjadi wisata dadakan. Mereka penasaran dengan kontroversi sang guru besar Taat Pribadi bisa menggandakan uang.(fir)
Laporan : Firman
Editor : Dicko