Ada Upaya Melakukan Penghitungan Ulang Pilpres AS di Wisconsin?

Jakarta, infobreakingnews - Seorang mantan calon presiden independen AS tampaknya akan berhasil mengupayakan penghitungan ulang hasil pemilihan presiden di negara bagian Wisconsin.
Donald Trump menang tipis atas Hillary Clinton di negara bagian itu, namun dua ahli pemilu mengatakan hasil itu mesti dianalisis lebih seksama lagi.
Capres dari Partai Hijau, Jill Stein mengaku sudah berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk membiayai penghitungan ulang di Wisconsin.
Betapa pun, seorang pakar menegaskan tak ada indikasi yang mengisyaratkan bahwa kemenangan Trump terkait dengan peretasan siber.Seorang pejabat pilpres di Wisconsin mengatakan mereka bersiap untuk kemungkinan penghitungan ulang.
Hari Selasa lalu, majalah New York melaporkan bahwa sekelompok pakar, dipimpin pengacara ahli pemilihan umum, John Bonifaz dan J Alex Halderman, direktur University of Michigan Center for Computer Security and Society, menghubungi tim kampanye Hillary Clinton.
Para pakar itu mendesak tim Cinton untuk meminta penghitungan suara ulang di dua negara bagian yang dimenangkan secara tipis oleh Donald Trump, Wisconsin dan Pennsylvania - juga di Michigan, yang menunjukkan keunggulan tipis Trump.
Dalam unggahannya di Medium, Rabu (23/11) Halderman memperingatkan lagi betapa rawannya mesin pemungutan suara yang tanpa kertas suara..
Hasil tak resmi Wisconsin menunjukkan Trump menang dengan hanya keunggulan 27.000 suara, menurut berbagai media negara bagian itu. Hasil penghitungan BBC menunjukkan Trump mendapat 47,9%, Clinton 46,9%, dan Jill Stein mendapat 1%.
Dalam tujuh pilpres sebelumnya, negara bagian ini selalu dimenangkan Partai Demokrat.
Andai pun Clinton menang di Wisconsin, tetap tak akan cukup untuk membalikan kemenangan Trump di Pilpres secara nasional, karena hanya tersedia 10 electoralvote di negara bagian itu. Namun andai Clinton meraih kemenangan di Wisconsin, Michigan dan Pennsylvania, ia bisa memenangkan Pilpres.
Belum ada komentar dari kubu Donald Trump, sementara pendukung Clinton sudah menggunakan media sosial dengan tagar #AuditTheVote. Belum juga ada permintaan resmi penghitungan ulang yang diajukan kubu Clinton atau partainya.

Subscribe to receive free email updates: